BOPI Ingatkan Klub soal Izin Kerja dan Izin Tinggal Pemain-Pelatih Asing
JAKARTA – Kick-off kompetisi sepak bola profesional Indonesia Super League (ISL) 2015 akan digelar serentak hari ini di sejumlah kota. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dalam kapasitasnya selaku pengawas olahraga profesional di Tanah Air akan memantau secara ketat pelaksanaan kompetisi sepak bola nasional kasta tertinggi itu.
Salah satu yang akan mendapat pengawasan ketat dari BOPI adalah penggunaan tenaga kerja asing, sebagai pemain ataupun pelatih. Pasalnya, sampai hari ini, sejumlah klub tercatat belum mendaftarkan pemain asingnya kepada BOPI untuk mendapatkan rekomendasi izin kerja maupun izin tinggal. Klub seperti PSM Makassar, PBR, dan Pusamania Borneo juga belum mengurus izin kerja dan izin tinggal bagi pelatih asingnya.
“Kami ingatkan para pengelola klub agar tidak main-main soal penggunaan tenaga kerja asing,” kata Ketua Umum BOPI Mayjen (Purn.) Noor Aman. “Jangan memaksakan diri menurunkan pemain asing yang belum sah. Pelatih asing yang belum punya izin kerja dan izin tinggal juga jangan memaksakan diri duduk di bangku cadangan bersama pemain pengganti.”
BOPI, kata Noor Aman lagi, sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan petugas imigrasi untuk memonitor langsung setiap pertandingan. “Jika ada pemain asing yang tak punya izin kerja dan izin tinggal dipaksakan main, petugas akan menindak tegas. Begitu juga terhadap pelatih asing yang ‘nekat’ melanggar hukum Indonesia.”
Aturan keimigrasian dan ketenagakerjaan yang ketat, kata Noor Aman lagi, tak hanya berlaku di sini, tapi juga di negara-negara asing tempat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mencari nafkah. “Kita sudah sering membaca dan mendengar bagaimana TKI kita diperlakukan begitu rupa di negara asing. Masak di sini kita malah membiarkan tenaga kerja asing berlaku seenaknya. BOPI tak akan membiarkan hal itu. Semua pemain dan pelatih asing akan kami awasi secara ketat.”